“Kegemukan” terkadang menjadikan orang tidak Percaya Diri (PD), namun
lebih dari itu, berat badan yang berlebihan alias kegemukan juga bisa
menjadikan aktifitas keseharian tidak nyaman. Mungkin hal itu yang menjadikan orang-orang
yang mempunyai berat badan berlebih berlomba-lomba untuk menurunkan berat
badannya.
Dengan banyaknya orang yang mempunyai berat badan berlibihan itu pula
menjadi pasar yang menggiurkan bagi para penjual obat-obatan penurun berat
badan, mulai dari herbal life, suplemen, jamu gendong dsb. Tak hayal para
pengiklan obat penurn berat badan pun menjanjikan hal yang sangat luar biasa
apabila mengonsumsi obat yang ditawarkannya.
Namun sayang, berdasarkan informasi yang dimuat di Radar Kutim Edisi
Sabtu, 03 Januari 2015 menyajikan informasi yang mencengangkan. Pasalnya
suplemen-suplemen penurun berat badan yang diyakini sebagian orang mujarab
ternyata berbanding terbalik, yakni Suplemen tidak turunkan berat badan.
Sebuah studi yang dikeluarkan oleh Consumer Reports menemukan kalau
suplemen diet cenderung tidak mampu membantu menurunkan berat badan. Mengutip Nydailynews, Jumat (2/1) yang dimuat
di Radar Kutim, penelitian ini melibatkan 3.000 orang Amerika yang mengonsumsi
suplemen diet, dan hasil penelitian menunjukkan hanya 9 persen dari mereka yang
mampu menurunkan berat badan, sisanya sukses karena diet dan olahraga.
Bahkan, seorang dokter di Hardvard Medical School dan Cambridge Helat
Aliance, Dr Pieter Cohen, MD mengatakan “rentetan iklan menuntun kita untuk
berpikir bahwa ada cara ajaib untuk menurunkan badan dengan bantuan. Menurutnya
lagi bahwa beberapa suplemen diet baru-baru ini terbukti mengandung at yang
dilarang karena memiliki efek samping. Bahkan, sekitar setengah dari responden
survey mengatakan mereka memiliki setidaknya satu efek samping setelah
mengonsumsi suplemen.
No comments:
Post a Comment